Rabu, 27 Juli 2011
Mengelola Semangat dengan Pikiran: dalam Marissa Haque & Ikang Fawzi
July 27th, 2011 Kompas.com - Apa yang kita pikirkan akan mendefinisikan semangat kita. Itu mengapa sangat penting untuk selalu membuat diri termotivasi dan memanamkan dalam pikiran bahwa kita mampu memberikan hasil terbaik.
Berbeda dengan pemahaman banyak orang selama ini yang menyebutkan bahwa semangat bisa habis dan harus diisi kembali dengan mengambil jeda, para ahli dari Stanford University berusaha membuktikan bahwa pendapat tersebut kurang tepat. Menurut mereka, semangat yang layu lebih disebabkan karena faktor mindset belaka.
Dari hasil penelitian mereka, diketahui kesanggupan seseorang untuk terus bekerja atau bersemangat sangat ditentukan oleh seberapa besar dan sebatas apa mereka mampu melakukannya.
“Bila Anda merasa semangat itu ada batasnya, maka Anda juga akan mudah lelah jika melakukan pekerjaan yang sulit. Tapi jika Anda merasa tekad dan semangat adalah sesuatu yang tak mudah habis, Anda bisa terus dan terus,” kata Veronika Job, peneliti dari Stanford University.
Dalam penelitiannya, Job dan timnya melakukan serangkaian eksperimen untuk menguji para mahasiswa tentang kegigihan mereka. Setelah mengerjakan tugas-tugas kuliah yang melelahkan, mahasiswa yang yakin bahwa semangat itu terbatas, memiliki hasil ujian konsenstrasi yang buruk dibanding dengan mereka yang yakin bahwa semangat adalah sesuatu yang bisa dikendalikan.
“Mahasiswa yang diberikan pengaruh bahwa konsentrasi mereka ada batasnya harus mengambil jeda beberapa saat sebelum melakukan tugas berikutnya. Namun keyakinan bahwa semangat adalah sesuatu yang tidak terbatas membuat mahasiswa lainnya lebih kuat dalam menghadapi tantangan tugas sulit,” kata para peneliti.
Dalam jurnal Psychological Science, para peneliti mengatakan bahwa kuat tidaknya seseorang menghadapi godaan sangat ditentukan oleh kekuatan pikiran. Mereka mengatakan, hasil penelitian ini bisa menjadi landasan keyakinan bagi para pecandu untuk mengatasi masalahnya atau para pekerja yang sering kehilangan motivasi bekerja.
Sumber: www.KOMPAS.com
Label:
chikita fawzi,
ekki soekarno,
gilang ramadhan,
Ikang Fawzi,
Isabella Fawzi,
kompas.com,
marisssa haque,
shahnaz haque,
soraya haque
Alhamdulillah Melalui Musik & Islam Proses Kematangan Chikita Berkelanjutan: Marissa Haque & Ikang Fawzi
Dalam: “Ketika Chikita Fawzi Kami Mendoakan Ibu & Ayahnya: Marissa Haque”
Label:
chikita fawzi,
Christine Panjaitan,
ekki soekarno,
harian republika,
Ikang Fawzi,
Isabella Fawzi,
Marissa Haque,
memes addie ms,
ramadhan gilang,
Ratu Atut Chosiyah,
shahnaz haque,
soraya haque
Minggu, 24 Juli 2011
Kuncinya adalah Pasangan: Keberhasilan Ikang Fawzi & Marissa Haque
Yang Membanggakan, Ikang Fawzi Suami Marissa Haque, Lulus MBA dari FEB UGM dengan Nilai A Bulat, Wisuda, Yogyakarta, Januari 2011.
Dan...alhamdulillah Ikang Fawzi suamiku tercatat sejarah Indonesia sebagai penyanyi rock Indonesia terkenal yang mendapatkan MBA dari UGM melalui Program Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB-UGM).
Allahu Akbar! Subahanallaaaah...
Minggu, 17 Juli 2011
Mendag Akui China Main Curang di ACFTA : detikFinance.com dalam Marissa Haque Fawzi
Ramdhania El Hida - detikFinance
Jakarta - Pemerintah tetap komitmen terhadap perdagangan bebas ASEAN-China Free Trade Agremeent (ACFTA). Walaupun daya saing produk Indonesia kian tergerus China, yang juga berdagang secara tidak fair.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan berdasar temuan tim independen Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) dan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) terungkap bahwa terdapat perdagangan yang timpang sebagai imbas dari penerapan kebijakan ACFTA. Namun, kata Mari, pemerintah telah menanggulangi ketidakseimbangan tersebut melalui penerapan beberapa kebijakan.
"Temuannya menunjukkan bahwa ada perdagangan yang tidak fair makanya itu kita kenakan bea masuk tambahan, itu namanya bea masuk antidumping, ada juga namanya bea masuk safeguard, namanya bea masuk penyelamatan," ujarnya ketika ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (11/4/2011).
Meskipun Mari menyatakan komitmen kebijakan ACFTA akan tetap dijalankan. Pasalnya, kebijakan tersebut juga mempunyai keuntungan seperti meningkatnya investasi China di Indonesia.
"Iya masih komit, kita mengatasi masalah daya saing di dalam negeri, untuk mengatasi berbagai hal, ada yang infrastruktur ada masalah bahan baku. Semua itu harus kita atasi dan pada saat sama kita sudah punya kesepakatan bilateral dengan China untuk menjaga supaya hubungan kita itu win-win," tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, yang mengatakan pemerintah akan tetap menjalankan kesepakatan yang telah ada dengan China.
"Yang paling penting buat kita itu bagaimana agar balance dan tidak merugikan kita. Itu PR (pekerjaan rumah) kita, kita kerjakan, meningkatkan capacity building dan meningkatkan daya saing. Tapi juga China kita minta menjaga balance of trade-nya. ASEAN iya, kita harus komit dengan ASEAN. Ini dalam kerangka ASEAN, bukan bilateral. Tapi kita juga tidak ingin industri kita mengalami gangguan, apalagi sampai mengalami kebangkrutan atau apapun sesuai laporan perindustrian," ujarnya.
Sebagai informasi, sebanyak tujuh jenis produk industri yakni besi dan baja, tekstil dan produk tekstil (TPT), kosmetika, mainan anak, alas kaki, lampu, dan loudspeaker diusulkan untuk dievaluasi penerapannya pasca implementasi perjanjian perdagangan bebas ACFTA.
Dirjen Basis Industri Manufaktur (BIM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Panggah Susanto mengatakan, dari tujuh produk tersebut, terdapat lima jenis produk utama yang mengalami lonjakan impor yang signifikan. Kelima produk itu adalah besi dan baja, TPT, mainan anak, kosmetika, dan alas kaki.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), selama Februari 2011 perdagangan Indonesia dengan China juga mencatat defisit US$ 324,5 juta. Defisit neraca perdagangan nonmigas dengan China pada periode Januari-Oktober 2010 mencapai US$ 5,3 miliar. Angka itu mengalami peningkatan sebesar US$ 1,4 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2009 senilai US$ 3,9 miliar.
(nia/hen)
Label:
dr. Maringan Tobing,
Dr. Sigid Sosiologi Hukum,
Duta Waqf 2010,
Guntur S Mahardika,
hikita fawzi,
Ikang Fawzi,
Isabella Fawzi,
Marissa Haque,
Ratu Atut Chosiyah,
shahnaz haque,
soraya haque
Jumat, 15 Juli 2011
Dugaan Serius Kejahatan Politik Cyber Ratu Atut Chosiyah (dan Rano Karno?)
Kesuksesan Ferry Muchlis Ariefuzzaman kader 'terbaik' Golkar Banten sukses menggiring Damay wartawati lepas Global TV menjadi koordinator kemenangan Atut-Rano biar bisa masuk infotainment!
Label:
addie ms,
Anne Marie Schimmel,
Demokrat,
Golkar,
Marissa Haque,
PDIP,
rano karno,
Ratu Atut Chosiyah. Ikang fawzi,
wahidin halim
Rabu, 13 Juli 2011
3 Keluarga Ipar di Tangsel dala "Go Clean Concert"
Ikang Fawzi tampil dalam Go Clean Concert
Published On: 04 July 2011
JAKARTA: Kelompok BIL (Brother in Law) yang terdiri dari Ikang Fawzi, Ekki Soekarno dan Gilang Ramadhan akan tampil dalam konser bertema Go Clean Concert di Bentara Budaya Jakarta pada 7 Juli 2011.
Nama ketiga musisi ini dikenal sebagai figur-figur yang berkecimpung di dunia musik dengan serius dan konsisten selama ini . Ikang Fawzi ,51, adalah musisi dan penyanyi rock, juga pemain film yang populer tahun 1980-an. Saat ini Ikang lebih sibuk sebagai pengusaha properti dibanding kegiatannya di dunia seni yang membesarkan namanya.
Setelah menyelesaikan pendidikan di SMU, Ikang mengembangkan bakat bermusiknya bersama temanny Addie MS. Beberapa album yang telah dikeluarkan oleh Ikang antara lain, "Selamat Malam", "Randy & Cindy", "Preman", "The Very Best of Ikang Fawzi" dan album teranyarnya "Dua Sisi".
Album "Selamat Malam" berisi 10 lagu, 8 di antaranya di aransemen oleh Addie M. S., yang berperan juga sebagai music directornya. Sedangkan album "Dua Sisi", dirilis April 2005 setelah hampir 20 tahun tidak mengeluarkan karyanya.
Ikang pernah mendapat gelar "The Best Rocker" pada tahun 1987. Awal perkenalan Ikang dengan dunia seni peran adalah saat mengisi malam puncak FFI 1981. Saat itu Ikang tampil sebagai penyanyi, kemudian ia diajak main film "Pengantin Remaja II" (1982).
Keberuntungan didapat oleh Ikang, dirinya dipasangkan dengan artis cantik Marissa Haque dalam film "Tinggal Landas Buat Kekasih" (1984) dan "Yang Kukuh Runtuh" (1985). Mereka bermain bersama setelah menikah dalam film Biarkan Bulan Itu (1987).
Sementara Ekki Soekarno, 49, adalah pemeran dan pemusik Indonesia. Dia pernah bermain dalam sejumlah film nasional dengan debut dalam film Tirai Malam Pengantin (1984). Selain itu, dia pernah menjadi penyanyi dengan mengeluarkan satu album dimana dia bernyanyi bersama Ikang Fawzi, Andi Meriem Matalatta, Fariz RM, dan Dian Pramana Poetra.
Sedangkan Gilang Ramadan, 48, adalah pemusik yang berfokus bermain drum. Musik, bagi mereka bukan hanya sekadar berkarya dan memburu popularitas, tapi musik adalah bahasa jiwa, bahasa universal bagi mereka bertiga. Bermusik diharapkan menjadi ekspresi rasa dan kreativitas dengan menyampaikan berbagi pesan kemanusiaan, kontrol sosial serta perdamaian. (bsi)
Label:
achmad suwandhi,
chikita fawzi,
Ikang Fawzi,
Isabella Fawzi,
Marissa Haque,
shahnaz haque,
soraya haque
Langganan:
Postingan (Atom)