Menyaksikan Politik Konstitusi Rapuh tidak Islami di Tangsel 2010
Jumat 19 November 2010
Menyaksikan Pemilukada Tangsel Kental dengan Pelanggaran dan Kecurangan
TANGSEL - Koordinator Lembaga Kajian dan Analisa Daerah Terpadu, Ade Yunus, memprediksi kalau pemilihan walikota dan wakil walikota Tangerang Selatan akan berujung seperti yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten. Proses pemilihan akan diulang karena indikasi pelanggaran maupun kecurangan sangat kentara. "Berbagai pelanggaran tersebut memiliki persamaan dengan pelanggaran yang terjadi dalam Pilkada Pandeglang. Mahkamah Konsitusi menyatakan pilkada di daerah tersebut harus diulang secara keseluruhan," tutur Ade, Kamis (18/11).
Pengamat dari Universitas Muhammadiyah Jakarta itu mengatakan, indikasi pelanggaran maupun kecurangan yang terjadi dalam proses pemilihan di Tangerang Selatan Sabtu lalu dilakukan secara terstruktur, sistemik dan massif.
Berdasarkan data yang dihimpun LKADT, berbagai kecurangan tersebut diantaranya berupa penggelembungan suara, pengerahan birokrasi, dan politik uang. Indikasi penggelembungan suara dilakukan lewat perumusan daftar pemilih tetap. "Surat undangan memilih palsu dibuat agar pemilih palsu hadir di TPS," jelas Ade. Sedang tim pemenangan pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie, pasangan yang Rabu malam lalu ditetapkan sebagai pemenang, Ade menuding, melibatkan birokrasi dalam program kerjanya. "Tiga hal ini (mark up jumlah suara, pengerahan birokrasi dan politik uang) menjadi kekuatan kubu pasangan Arsyid-Andre Taulany untuk memenangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi," katanya. (ti/isan)
Sumber: http://www.bantenpost.com/berita.php?berita=BU/BNTP/11/10/1316
Selasa, 30 November 2010
Senin, 29 November 2010
Saran Optimalisasi ICT & IT untuk Tangsel dari Bunda Marissa Haque Fawzi
IT Governance and The Political Dimension
The Emergence of IT Governance
The need for strong IT governance has been recognized since the advent of IT itself. Methods and frameworks to support this have existed for decades, albeit never really attracting global following or mass media interest. This situation however changed in the late 1990's and the early years of the twentyfirst century.
Much of the change occured as a result of the natural maturing of the information technology sector itself. Much of it, however was driven by legislation stemming from political situations and decisions
The Political and Legislative Drivers
Often, legislation is passed as a result of public fear or corproate incident. This tendency also applies to the IT sector.
The earliest legislative involvement probably pertains to personal data, a reacrion fo public concern relating to the use of or disclose of private personal information. This is particularly the case in europe and the UK (the 'Data Protection Act 1998'). However, legal requirements gradually embraced other areas, perhaps less obvious to the layman.
However, the biggest development of all came in the United States, and resulted from a series of financial scandals, most notably Enron and WorldCom. This was of course the Sarbanes-Oxley Act. This was not specifically directed at IT, but the implications for IT were immense. The landscape had changed, as the need for controls and clarity became a legal requirement. Frameworks and methods to support this were now in vogue, indefinitely.
What Are The IT Governance Frameworks?
Over the years, a number of frameworks have emerged, each with their own strengths and weaknesses, but also, each with their own focus and purpose. Hardly suprisingly perhaps, many revolve around ISO standards (or are documented by ISO standards),but not all of them.
The major frameworks are currently: - ISO 20000 - focusing upon IT service management
- ITIL - a lower level framework again for ITSM
- ISO 17799 / ISO 27001 - focusing upon information
- Six Sigma - focusing upon operational performance and defect identification
- COBIT - framework for information IT management risks
- Balanced Scorecard - a framework for measuring a company's activities in terms of its vision and strategies
- Prince2 - a project management method
Each of these frameworks is investigated in this section of PoliticalInformation. The history of each is summarized, along with our assessment of thier likely long term future.
Quick Links:
ITIL
ISO 17799
Note: Still being populated (one link per framework, in advance of our forthcoming dedicated links page)
Gugatan pada AIB Tangsel (Airin Rachmi DIany-Benyamin Dafni) di MK oleh Andre Taulani Stinky & Arsyid
Gugatan Pemilukada, Pertarungan Andre 'OVJ'-Airin Dimulai
Sumber: http://news.id.msn.com/okezone/regional/article.aspx?cp-documentid=4488978
TANGERANG - Sidang perdana gugatan hasil sengketa Pemilukada Tangerang Selatan di Makamah Konstitusi (MK) dimulai, hari ini.
Dalam sidang gugatan itu, pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie akan melawan dua pasangan calon nomor urut satu Yayat Sudarajat-Norodom Soekarno dan nomor urut tiga Arsid-Andre Taulany.
"Agenda sidang gugatan Pemilukada adalah pembacaan berkas masing-masing penggugat. Gugatan mereka di MK, terkait PNS tidak netral oleh Pemkot Tangsel, penggelembungan suara oleh KPU Tangsel, dan politik uang oleh tim sukses Airin-Benyamin," beber Ketua Tim Sukses Pasangan Airin-Benyamin Very Muchlis Ariefuzzaman kepada okezone, di BSD, Serpong, Minggu (28/11/2010).
Very menjelaskan, gugatan pasangan calon nomor urut satu dan tiga di MK sangat tidak mendasar. Karena hanya dilandaskan pada opini dan asumsi tim sukses pasangan calon semata. Tidak ada data-data dan bukti otentik yang cukup kuat untuk memenangkan gugatan di MK. Untuk itu, pihaknya yakin menang dalam gugatan MK.
"Kalau menurut keyakinan saya, Bapak Mahfud MD di MK akan memenangkan pasangan Airin-Benyamin. Sesuai dengan sidang pleno KPU Tangsel di Wisma Syahida UIN Syarif Hidayatullah. Kecuali, mereka punya bukti konkret terkait pelanggaran yang kami lakukan. Kilah Very Muchlis Ariefuzzaman Ketua Timses pasangan AIB (Airin-Benyamin) didampingi Ocil asistennya," sebutnya.
Very menuturkan, dalam kasus PNS tidak netral yang melibatkan pejabat teras Pemkot Tangsel, kasus itu terjadi jauh hari sebelum kampenya Pemilukada Tangsel. Begitupun dengan penggelembungan suara dan politik uang.
"Dalam kasus penggelembungan suara, kita punya formulir C1 di 1890 TPS. Lengkap dengan tanda tangan masing-masing saksi dari pasangan calon. Jadi tidak mungkin terbantahkan. Sedang untuk politik uang, mereka lah yang melakukan kecurangan," cetusnya.
Sumber Tulisan (Pasangan Yayat-Norodom): "Very Muchlis Ariefuzzaman Kebakaran Jenggot Membela Pasangan AIB (Airin-Benyamin) di Pemilukada Tangsel 2010"
Sumber: http://news.id.msn.com/okezone/regional/article.aspx?cp-documentid=4488978
TANGERANG - Sidang perdana gugatan hasil sengketa Pemilukada Tangerang Selatan di Makamah Konstitusi (MK) dimulai, hari ini.
Dalam sidang gugatan itu, pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie akan melawan dua pasangan calon nomor urut satu Yayat Sudarajat-Norodom Soekarno dan nomor urut tiga Arsid-Andre Taulany.
"Agenda sidang gugatan Pemilukada adalah pembacaan berkas masing-masing penggugat. Gugatan mereka di MK, terkait PNS tidak netral oleh Pemkot Tangsel, penggelembungan suara oleh KPU Tangsel, dan politik uang oleh tim sukses Airin-Benyamin," beber Ketua Tim Sukses Pasangan Airin-Benyamin Very Muchlis Ariefuzzaman kepada okezone, di BSD, Serpong, Minggu (28/11/2010).
Very menjelaskan, gugatan pasangan calon nomor urut satu dan tiga di MK sangat tidak mendasar. Karena hanya dilandaskan pada opini dan asumsi tim sukses pasangan calon semata. Tidak ada data-data dan bukti otentik yang cukup kuat untuk memenangkan gugatan di MK. Untuk itu, pihaknya yakin menang dalam gugatan MK.
"Kalau menurut keyakinan saya, Bapak Mahfud MD di MK akan memenangkan pasangan Airin-Benyamin. Sesuai dengan sidang pleno KPU Tangsel di Wisma Syahida UIN Syarif Hidayatullah. Kecuali, mereka punya bukti konkret terkait pelanggaran yang kami lakukan. Kilah Very Muchlis Ariefuzzaman Ketua Timses pasangan AIB (Airin-Benyamin) didampingi Ocil asistennya," sebutnya.
Very menuturkan, dalam kasus PNS tidak netral yang melibatkan pejabat teras Pemkot Tangsel, kasus itu terjadi jauh hari sebelum kampenya Pemilukada Tangsel. Begitupun dengan penggelembungan suara dan politik uang.
"Dalam kasus penggelembungan suara, kita punya formulir C1 di 1890 TPS. Lengkap dengan tanda tangan masing-masing saksi dari pasangan calon. Jadi tidak mungkin terbantahkan. Sedang untuk politik uang, mereka lah yang melakukan kecurangan," cetusnya.
Sumber Tulisan (Pasangan Yayat-Norodom): "Very Muchlis Ariefuzzaman Kebakaran Jenggot Membela Pasangan AIB (Airin-Benyamin) di Pemilukada Tangsel 2010"
Label:
Airin Rachmi Diany,
Andre Taulani Stinky,
Arsyid,
com,
engkong ragile,
Ikang Fawzi,
kompasiana,
Marissa Haque,
Ratu Atut Chosiyah,
Tangsel
Sabtu, 27 November 2010
Katakan yang Benar Walau Satu Ayat (Terkait Aurat Vina Panduwinata & Memes Addie MS): Marissa Haque Fawzi
Tangan Allah Melindungi Perjuanganku Mengatakan yang Benar Soal Aurat Vina Panduwinata & Memes Ibu dari Kevin Vierra.
Terimakasih banyak saudaraku Mas AZLIN di alamat: kencanagroup at ymail.com, 202.70.54.136 Submitted on 2010/11/06 at 3:48pm
Siapa saja pun harus berbuat demikian kalau dia mengaku islam. Apalagi Mbak Marisa sebagai Publik Figur. Popularitas dalam kancah politik itu tergantung yang menilai. Berbuatlah yang terbaik menurut agamamu.
Mbak Marissa Haque sudah benar adanya! Cegahlah perbuatan yang salah itu dengan:
Terimakasih banyak saudaraku Mas AZLIN di alamat: kencanagroup at ymail.com, 202.70.54.136 Submitted on 2010/11/06 at 3:48pm
Assalamulaikum Wr. Wb,
Saya setuju dengan Mbak Marisa. Berani dan tegas. untuk memberantas hal2 yang menyalahi norma agama (Islam tentunya), tidak mesti melihat siapa Mbak Marisa.
Mbak Marissa Haque sudah benar adanya! Cegahlah perbuatan yang salah itu dengan:
1. dengan tindakan
2. dengan perkataan
3. Mencegahnya dari dalam hati (selemah-lemahnya iman)
2. dengan perkataan
3. Mencegahnya dari dalam hati (selemah-lemahnya iman)
Setidaknya apa yang telah Mbak marisa tulis dapat menyadarkan mereka untuk tidak bangga berbuat dosa membuka dan memperlihatkan aurat wanita mereka. Setiap Manusia tentunya tidak luput dari dosa, tetapi jangan sampai bangga dengan perbuatan dosa tersebut.
Salam.Bicara Pemilukada 2010 Tangsel Bicara Kecurangan Sistemik: Marissa Haque Fawzi
OPINI Ragile | 19 November 2010 | 00:37 1633 125
Sumber foto: Dok Kompasiana Gathering 2009 by Edy Taslim (dari kanan: Ragile, Marissa Haque, Pepih Nugraha)
Ibarat sepakbola Icha suka maen gaya total footbal formasi 4-4-2 ala Belanda atau Kick and Rush gaya Inggris, keduanya attacking style. Selebihnya saya tidak tahu. Begitu juga tentang Pilkada Tangerang Selatan di mana Icha menyokong calon independent di luar parpol. Saya taunya ada rumor bahwa di sana telah ada semacam hegemoni oleh keluarga tertentu untuk menguasai jabatan strategis. Namum demikian soal politik tidak semudah yang kita baca di atas kertas. Maklum banyak intrik dan akal bulus yang alus-alus. Biarlah rakyat Tangerang Selatan bicara, mereka lebih tau.
Dua kali saya ketemu langsung dan ngobrol bareng dengannya. Sekali di Kopdar Kompasianan pas peluncuran buku Chappy Hakim berjudul Cat Rambut Orang Yahudi di Hotel Sultan Jakarta, Agustus 2009. Dan Di Tangerang pada acara Pemuda Integritas Tangerang Selatan (PITA) pada Juli 2010. Dua kali ketemu langsung dan ngobrol panjang lebar. Yup, jauh banget deh dengan bahasanya di dunia maya. Siapapun sulit untuk tidak mengatakan Icha sangat ramah, gaul, enak diajak bicara apa saja. Dan…. doyan ngobrol, hehehe…
Mudah-mudahan ke depan makin banyak interaksi dengan kompasiner makin bagus jalinan persahatan dan saling pengertian di mana Icha tak sungkan ganti gaya “maen bolanya” misal dengan gaya Samba Brasil yang paling banyak diminati di sini. Kebetulan aku suka film-film Marissa Haque dan juga demen lagu-lagu Vina Panduwinata yang cihuyy banget gaya “stakatonya”.
***
Salam Tuljaenak, RAGILE 19-nov-2010
Dari Engkong Ragile Sahabat Kompasiana.com yang Selalu Penuh Atensi: Marissa Haque & Ikang Fawzi
Sumber foto: Dok Kompasiana Gathering 2009 by Edy Taslim (dari kanan: Ragile, Marissa Haque, Pepih Nugraha)
Setelah menghilang empat bulan Marissa Haque kembali posting di Kompasiana. Bunyinya sama dengan yang diutarakan kepadaku via Telepon dan SMS selama November sehubungan dengan meledaknya twitter yang menyebut-nyebut perseteruannya dengan Vina Panduwinata. Namun di mata saya Marissa (Icha) lain di alam nyata lain di alam maya. Bahasanya jauh banget bedanya deh. Kenapa Yah, mau tau?
Postingan dia kemarin di sini: Peduli Linkungan Lahir Bathin. Bicara tentang Kompasiana, Pilkada Walikota Tangerang Selatan dan Vina Panduwinata. Nampaknya terburu-buru menulisnya sehingga terkesan loncat-loncat. Semua itu dalam rangka menanggapi postingan Syaifuddin Sayuti Ada Apa Dengan Marissa Haque? Yang saya tangkap adalah: (1)Icha tidak suka dengan tingkah laku Vina Panduwinata ketika manggung bareng dengan Ikang Fawzi suami Icha, (2)Icha nulis dalam blog pribadi di blogdetik karena gagal menyelesaikan secara pribadi dengan Vina, (3)Icha tidak keberatan dan atau tidak terganggu dengan gaya pakaian orang lain sepanjang tidak mengganggu secara langsung rumah tangganya, (4)Reaksi keras pembaca adalah lebih kepada cara Icha menyampaikan keluhan itu, bukan pada substansi isi keluhan. Ibarat sepakbola Icha suka maen gaya total footbal formasi 4-4-2 ala Belanda atau Kick and Rush gaya Inggris, keduanya attacking style. Selebihnya saya tidak tahu. Begitu juga tentang Pilkada Tangerang Selatan di mana Icha menyokong calon independent di luar parpol. Saya taunya ada rumor bahwa di sana telah ada semacam hegemoni oleh keluarga tertentu untuk menguasai jabatan strategis. Namum demikian soal politik tidak semudah yang kita baca di atas kertas. Maklum banyak intrik dan akal bulus yang alus-alus. Biarlah rakyat Tangerang Selatan bicara, mereka lebih tau.
Dua kali saya ketemu langsung dan ngobrol bareng dengannya. Sekali di Kopdar Kompasianan pas peluncuran buku Chappy Hakim berjudul Cat Rambut Orang Yahudi di Hotel Sultan Jakarta, Agustus 2009. Dan Di Tangerang pada acara Pemuda Integritas Tangerang Selatan (PITA) pada Juli 2010. Dua kali ketemu langsung dan ngobrol panjang lebar. Yup, jauh banget deh dengan bahasanya di dunia maya. Siapapun sulit untuk tidak mengatakan Icha sangat ramah, gaul, enak diajak bicara apa saja. Dan…. doyan ngobrol, hehehe…
Mudah-mudahan ke depan makin banyak interaksi dengan kompasiner makin bagus jalinan persahatan dan saling pengertian di mana Icha tak sungkan ganti gaya “maen bolanya” misal dengan gaya Samba Brasil yang paling banyak diminati di sini. Kebetulan aku suka film-film Marissa Haque dan juga demen lagu-lagu Vina Panduwinata yang cihuyy banget gaya “stakatonya”.
***
Salam Tuljaenak, RAGILE 19-nov-2010
Dari Engkong Ragile Sahabat Kompasiana.com yang Selalu Penuh Atensi: Marissa Haque & Ikang Fawzi
Minggu, 21 November 2010
Kecurangan Timses Airin Rachmi Diany Membawanya pada Gugatan Hukum di MK: Timses Andre Taulani & Bang Arsyid
Daftarkan Gugatan ke MK, Arsid dan Andre Stinky Taulani Menghimbau Airin Rachmi Diany dan Masyarakat Tetap Tenang
Minggu, 21 November 2010 21:59 redaksi
Tangsel – Menemukan puluhan bukti dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel)yang dipenuhi dengan kejahatan pemilukada dan kecurangan, Calon Walikota Arsyid mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang.
Hal ini untuk menjaga stabilitas dan kondusifitas yang mulai terusik akibat ancaman kekisruhan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dari pihak timses Airin Rachmi Diany.Dalam sebuah diskusi santai di kediaman calon Wakil Walikota Andre Taulany Stinky, Ahad (21/11) Arsyid mengatakan, Pemilukada sebagai bentuk demokratisasi di daerah sejatinya menjadi media bagi masyarakat untuk bersama-sama terlibat dan menjadi subjek pembangunan. Misi ini, kata Arsyid, membutuhkan stabilitas dan kondusifitas agar agenda pembangunan berjalan lancar.
“Alhamdulillah Pemilukada berjalan lancar dan aman. Terimakasih pada masyarakat telah mempercayakan kepemimpinan Tangsel kepada Saya dan adinda Andre. Kita sudah merancang agenda-agenda pembangunan, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Semua agenda berbasis warga. Semoga bisa berjalan lancar dalam suasana kondusif,” tutur Arsyid.Karena itu, Arsyid mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh berbagai hasutan dan fitnah pihak-pihak tertentu yang sengaja dihembuskan untuk merusak solidaritas sosial masyarakat.
“Jangan sampai kompetisi Pemilukada merusak keakraban, kebersamaan, dan solidaritas masyarakat,” kata Arsyid. Sebab bila itu yang terjadi, menurut Arsyid, Pemilukada sudah melenceng dari tujuan awalnya. “Pemilukada sebagai bentuk modern dari musyawarah seharusnya menjadi media untuk menata bersama dalam suasana keakraban dan kebersamaan”, tandas Arsyid.Sementara itu, salah satu ketua tim pemenangan Arsyid-Andre, Rully ari PPP mengatakan, imabauan Arsyid itu menanggapi berbagai fitnah, kampanye hitam, dan provokasi pihak-pihak tertentu yang tidak puas dengan hasil Pemilukada.
“Mental tidak siap kalah membuat timses Airin Rachmi Diany patut diduga melakukan serangan membabi buta. Fitnah sana sini, mencari-cari kesalahan, dan memprovokasi masyarakat dengan berbagai kampanye hitam yang disebarkan secara massif. Semoga masyarakat tidak terpengaruh dan tetap tenang,” kata Rully“Jelas-jelas pasangan AIB (Airin dan Benyamin) melakukan pelanggaran puluhan. Dari laporan para pengawas independen, temuan bukti di lapangan, mereka yang curang dan banyak melanggar seperti temuan money politic dan selebaran-selebaran fitnah,” tandas Rully.
Senin esok ini 10 (sepuluh) orang tim lawyers pasangan Arsyid dan Andre akan medapatkan salinan gugatan di MK, tnamun menjaga suasana kondusif juga penting, mari jadikan semua ini sebagai proses pembalajaran bagi semua”, tegas Rully Ketua Pemenangan dari PPP Tangsel yang merupakan koalisi gabungan dari Gerindra dan Hanura dengan slogan: "SAY NO to AIRIN RACHMI DIANY yang penuh manipulasi dan kecurangan dalam Pilkada Tangsel 2010 ini." (And)
Senin esok ini 10 (sepuluh) orang tim lawyers pasangan Arsyid dan Andre akan medapatkan salinan gugatan di MK, tnamun menjaga suasana kondusif juga penting, mari jadikan semua ini sebagai proses pembalajaran bagi semua”, tegas Rully Ketua Pemenangan dari PPP Tangsel yang merupakan koalisi gabungan dari Gerindra dan Hanura dengan slogan: "SAY NO to AIRIN RACHMI DIANY yang penuh manipulasi dan kecurangan dalam Pilkada Tangsel 2010 ini." (And)
Minggu, 14 November 2010
Saat Rakyat Tangsel Bicara Menolak Airin Rachmi Diany: PITA Tangsel
Sapa Kasih untuk Uni Linda Djalil di www.kompasiana.com
Sumber: http://marissahaque-sdalh.blogdetik.com/2010/11/14/peduli-lingkungan-lahir-bathin-di-tangsel-2010-marissa-haque-fawzi/#more-28
Bertemu Linda Djalil yang masih manis dan ramah di Citos (Cilandak Town Square), Jakarta Selatan sekitar dua minggu lalu. Bersama Alfian Sekjen PITA Tangsel dan Ine Sepri-ku saya sedang menuju sebuah café disana dalam rangka menghadiri sebuah rapat tertutup bersama tim penyandang dana Andre Taulani dan Bang Arsyid plus tim penyandang dana tim Pak Yayat dan Mas Norodom. Mbak Linda saya saksikan sedang sangat asyik serta aktif memasarkan teri balado ala Padang yang saya coba tester-nya lezat ternyata sekali, termasuk brosur salon muslimah mbak Linda di Bintaro, Tangsel.
Ini respon saya kedua setelah lagi-lagi tertegun dengan ekspresi tulisannya yang manis-menggelitik-menghujam. Namun karena seorang Linda Djalil yang saya kenal sangat manis hati dan lembut bahasa, maka saya santai saja membaca respon tulisannya di kompasiana.com tulisan dari seorang kompasianer yang sejak dulu memang tidak pernah ramah terhadap tulisan kritik pada pemerintah sekarang. Tulisan orang tersebut beralamat di: http://sosbud.kompasiana.com/2010/11/06/ada-apa-dengan-marissa-haque/
Kompasiana memang awalnya ditujukan sebagai rumah sehat jurnalistik masyarakat/citizen journalism. Namun dalam perkembangannya saya melihat rumah kompasiana.com dipakai sebagai alat/tool/instrument dari kader-kader 2 (dua) partai besar terntentu didalam memsarkan dirinya bagi kepentingan Pilkada/Pemilukada daerah tertentu. Sehingga kebercenderungan dari admin kompasiana.com tidak saya lihat netral adanya! Bahkan admin tertentu kompasiana.com sendiri sangat ‘tipis kupingnya’ alias anti kritik dari anggota kompasianers lainnya.
Terkait dengan blog pribadi saya dengan alamat di blogdetik.com, adlaah ekspresi pribadi yang tidak senang ada aurat perempuan—maaf payudara Vina Panduwinata—yang menempel erat dalam posisi/kondisi 3/4 telanjang pada dada suami saya Ikang Fawzi. Adalah hak seorang istri untuk menyatakan keberatannya. Setelah saya utarakan langsung kepada sang pemilik payudara, yang bersangkutan merasa keberatan dengan menyatakan itu adalah hak dia untuk berpakaian seperti apapun. Saya katakan kembali pada yang bersangkutan bahwa silahkan saja dia tidak pakai baju sekalipun lalu menempelkan aurat didadanya pada lelaki-lelaki lain/suami-suami orang lain, asalkan: “jangan lakukan lagi kepada Ikang Fawzi suami saya!”, demikian jawabku kemarin dulu itu.
Bilamana mbak Linda Djalil bersepakat dengan cara berbusana/life style Vina Panduwinata antara lain dengan menempelkan payudaranya pada suami perempuan lain, yah…silahkan saja! Karena itu selera dan hak anda mbak Linda Djalil. Begitu juga dengan sang author dengan alamat: http://sosbud.kompasiana.com/2010/11/06/ada-apa-dengan-marissa-haque, juga saya persilahkan saja bila ingin dalam waktu dekat Vina Panduwinata menempelkan payudaranya kedada anda Bung!
Namun sekali lagi hak saya Marissa Grace binti Haque sebagai istri Ikang Fawzi untuk mengatakan: ”TIDAK! terhadap payudara ¾ telanjang perempuan non-muhrim dari sudut dunia manapun untuk ditempelkannya kedada Ikang Fawzi suamiku.” Terkecuali jika Ikang Fawzi bukan lagi menjadi suami saya, itu terserah saja kepada yang bersangkutan. Karena saya yakini siapapun perempuan normal didunia ini tidak ingin suaminya terangsang secara seksual terhadap perempuan lain selain dirinya.
Alhamdulillah sangat banyak dukungan datang kepada saya atas sikap saya ini. Kalau ada yang negatif itu datang—saya duga—dari timses pasangan nomor 4 Airin Rachmi Diany dengan nama Ocil dan Amaruzzaman dengan domisili di Tangerang, Banten karena kuatir atas ‘gerakan bawah tanah’ melawan kedzoliman berkelanjutan di Banten yang ingin secara mutlak menguasai hajat hidup masyarakat Banten secara luas dan berkelanjutan! Kami memang tak henti selama 3 (tiga) bulan belakangan ini mengusung gerakan “ Say NO to Airin Rachmi Diany!”
Kami memang sedang berjuang membantu Tangsel (Tangerang Selatan) terbebaskan dari ‘penjajahan’ seseorang yang mengaku sebagai “Gubernur Jendral van Banten” melalui anak-cucu serta sanak familinya dalam menguasai sepotong wilayah NKRI bernama Propinsi Banten.
Menjawab pertanyaan tulisan si Bung tersebut diatas… hehe…itu kan tulisan tertanggal 19 Agustus lalu …bassssiiii….deeeeh…! sekarang sudah bulan November! Kok setelah lewat masa 4 (emlat) bulan baru bergaung??? Jadi ingat kebiasaan buruk timses grup tertentu saat Pilkada Banten 2006 lalu terkait membuat kampanye hitam/black campaign terhadap saya dan Dr. Zulkieflimansyah dari PKS. Lha, kalaulah betul anda bukan ‘sendok-garpu’ pasangan nomor 4 yang sedang kami perangi agar jangan jadi pemimpin di Tangsel, maka seharusnya… tunjukkan netraliatas anda Bung! Jangan berat sebelah kalau menulis ya? Kasihan rakyat Indonesia sudah kenyang diadu-domba. Karya anda dalam membuat black campaign untuk warga Tangsel ‘teramat-sangat-keliwat’ nggak ngaruh deeeeeh… Warga Tangsel sudah cerdas, dan mereka 51% adalah masyarakat akademik yang nalar lojik-moral-spiritual-nya mumpuni. Jadi sebaiknya jangan buang energi anda untuk sesuatu yang mudlarat! Itu saja sepenggal pesan sederhana saya untuk anda dimanapun anda sedang berada. Saya memaafkan anda… Allahu Akbar! Kita belum medekaaaa…
Fwd: komentar Uni Linda Djalil mantan wartawati Tempo beralamat di: http://sosbud.kompasiana.com/2010/11/06/ada-apa-dengan-marissa-haque/
Jumat, 12 November 2010
Doa untuk Andre Taulani dari Kang Ikang Fawzi & Bunda Marissa Haque di Tangsel
Doa Bunda Marissa Haque dan Kang Ikang Fawzi barusan dari Studio Kantong milik Kang Gilang Ramadhan (sedang merampungkan album BIL singkatan dari Brother in Law) untuk sahabatnya bernama Andre Taulani (Opera van Java) adlaah agar tabah dan selalu kuat adanya. Serta tak lupa selalu sholat 5 waktu dan doa tolak bala jangan ditinggalkan. Berita dari alamat sbb:
http://id.omg.yahoo.com/news/andre-taulani-39dikirimi39-kembang-terbungkus-kain-putih-khjx-0000347912.html#comments
sangat mengejutkan mereka berdua. Namun Kang Ikang dan Bunda Icha santai karena hal terjahat yang pernah dikirim oleh (diduga) tim Ratu Atut Chosiyah dan Airin Rachmi Diany) telah lama mereka terima. Namun kebaikan Kang Ikang dan Bunda Icha adalah selalu memaafkan seluruh orang-orang yang telah mendzolimi mereka berdua. Alhamdulilllaaaaah....
Andre Taulani di Tangerang, Kamis (11/11), mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB saat dirinya baru saja ingin tidur setelah selesai pulang dari syuting OVJ di Surabaya.
"Saya kaget dibangunin istri. Katanya rumah dilempari telur yang dibungkus dalam kain putih," kata Andre di Tangerang kepada sejumlah wartawan.
Dijelaskannya, terdapat tiga bungkusan kain putih yang masing-masing berisikan telur, kembang tujuh rupa, silet serta tulisan yang kalimatnya bernadakan kasar.
Menurut dia, bungkusan tersebut dilempar oleh empat orang yang mengendarai motor bebek dan langsung pergi setelah membuangnya di bagian teras rumah.
Bunyi kalimat tersebut adalah 'Axxing Sia, Dxxor Sia dan So Suci Sia". Tiga kalimat tersebut dituliskan pada masing-masing kain dengan dua tulisan bertintakan merah dan satu tulisan bertintakan hitam.
Namun, Andre menganggap bahwa hal tersebut sebagai bentuk dari cobaan untuk calon memimpin. Meski hal tersebut diakuinya membuat keluarganya shock.
"Intinya, semua tidak membuat anak dan istri saya mengalami kerugian dari bentuk intimidasi tersebut dan berharap pelakunya mendapat ampunan dari perilakunya," katanya.
Andre menuturkan, sejak mencalonkan diri sebagai wakil wali wali kota sering mendapat kejanggalan, seperti mobil sering dikempesin dan digores sehingga mengalami baret. Tidak hanya itu saja, kendaraan milik sejumlah tamu yang datang pun mengalami hal serupa.
"Sebelumnya memang sering sekali saya mendapat intimidasi. Tapi, hanya didiamkan saja agar tidak menjadi sesumbar. Apalagi saat masa kampanye. Khawatir memanfaatkan moment mencari perhatian," katanya.
Andre juga tidak akan melaporkan hal tersebut ke Polisi, namun dikatakan akan dijadikan pelajaran untuk introspeksi diri dalam menjaga emosi.
"Kejadian ini tidak ada kerugian dari rumah. Hanya telur yang pecah dan bisa dibersihkan. Jadi, biarlah ini menjadi pelajaran bagi keluarga," katanya.
Sementara itu, tiga bungkusan tersebut saat ini sudah dibakar oleh petugas keamanan dan kebersihan Andre untuk menjaga hal yang tidak diinginkan.
"Setelah ditemukan, tidak lama langsung dibakar. Kalau disimpan nanti berbahaya dan akan membuat celaka," kata Jembar, saksi mata yang menemukan tiga bungkusan tersebut.
Andre Taulani sendiri mencalonkan diri sebagai wakil wali kota Tangerang Selatan bersama Arsid. Pasangan dengan nomor urut tiga ini, mendapat dukungan dari partai PPP, Hanura, Gerindra dan PBB. (antara/dar)
http://id.omg.yahoo.com/news/andre-taulani-39dikirimi39-kembang-terbungkus-kain-putih-khjx-0000347912.html#comments
sangat mengejutkan mereka berdua. Namun Kang Ikang dan Bunda Icha santai karena hal terjahat yang pernah dikirim oleh (diduga) tim Ratu Atut Chosiyah dan Airin Rachmi Diany) telah lama mereka terima. Namun kebaikan Kang Ikang dan Bunda Icha adalah selalu memaafkan seluruh orang-orang yang telah mendzolimi mereka berdua. Alhamdulilllaaaaah....
Andre Taulani di Tangerang, Kamis (11/11), mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB saat dirinya baru saja ingin tidur setelah selesai pulang dari syuting OVJ di Surabaya.
"Saya kaget dibangunin istri. Katanya rumah dilempari telur yang dibungkus dalam kain putih," kata Andre di Tangerang kepada sejumlah wartawan.
Dijelaskannya, terdapat tiga bungkusan kain putih yang masing-masing berisikan telur, kembang tujuh rupa, silet serta tulisan yang kalimatnya bernadakan kasar.
Menurut dia, bungkusan tersebut dilempar oleh empat orang yang mengendarai motor bebek dan langsung pergi setelah membuangnya di bagian teras rumah.
Bunyi kalimat tersebut adalah 'Axxing Sia, Dxxor Sia dan So Suci Sia". Tiga kalimat tersebut dituliskan pada masing-masing kain dengan dua tulisan bertintakan merah dan satu tulisan bertintakan hitam.
Namun, Andre menganggap bahwa hal tersebut sebagai bentuk dari cobaan untuk calon memimpin. Meski hal tersebut diakuinya membuat keluarganya shock.
"Intinya, semua tidak membuat anak dan istri saya mengalami kerugian dari bentuk intimidasi tersebut dan berharap pelakunya mendapat ampunan dari perilakunya," katanya.
Andre menuturkan, sejak mencalonkan diri sebagai wakil wali wali kota sering mendapat kejanggalan, seperti mobil sering dikempesin dan digores sehingga mengalami baret. Tidak hanya itu saja, kendaraan milik sejumlah tamu yang datang pun mengalami hal serupa.
"Sebelumnya memang sering sekali saya mendapat intimidasi. Tapi, hanya didiamkan saja agar tidak menjadi sesumbar. Apalagi saat masa kampanye. Khawatir memanfaatkan moment mencari perhatian," katanya.
Andre juga tidak akan melaporkan hal tersebut ke Polisi, namun dikatakan akan dijadikan pelajaran untuk introspeksi diri dalam menjaga emosi.
"Kejadian ini tidak ada kerugian dari rumah. Hanya telur yang pecah dan bisa dibersihkan. Jadi, biarlah ini menjadi pelajaran bagi keluarga," katanya.
Sementara itu, tiga bungkusan tersebut saat ini sudah dibakar oleh petugas keamanan dan kebersihan Andre untuk menjaga hal yang tidak diinginkan.
"Setelah ditemukan, tidak lama langsung dibakar. Kalau disimpan nanti berbahaya dan akan membuat celaka," kata Jembar, saksi mata yang menemukan tiga bungkusan tersebut.
Andre Taulani sendiri mencalonkan diri sebagai wakil wali kota Tangerang Selatan bersama Arsid. Pasangan dengan nomor urut tiga ini, mendapat dukungan dari partai PPP, Hanura, Gerindra dan PBB. (antara/dar)
Langganan:
Postingan (Atom)